I.
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Bakat adalah
anugrah yang tidak boleh disia – siakan dan harus
dikembangkan secara maksimal. Setiap manusia terlahir dengan memiliki bakat
tertentu. Bakat adalah sesuatu yang sudah dimiliki secara alamiah, yang mutlak
memerlukan latihan untuk membangkitkan dan mengembangkannya Seperti halnya
bakat, kreativitas yang dimiliki oleh seseorang juga anugrah yang harus
dipergunakan secara tepat sasaran. Kreativitas, disamping bermakna baik untuk
pengembangan diri maupun untuk pembangunan masyarakat , juga merupakan salah
satu kebutuhan pokok manusia. Kreativitas erat kaitannya dengan kehidupan
manusia. Kreativitas selalu berada dibelakang sebuah penemuan besar. Kreativitas
dan bakat sangat dibutuhkan individu untuk bisa melewati seleksi alam.
Perpaduan keduanya juga sangat diperlukan untuk menghasilkan produk kreativitas
yang bermanfaat. Maka dari itu, Pemakalah mengangkat tema kreativitas dan
keberbakatan.
II.
ISI
1.
Teori
Psikoanalisa
Psikoanalisis adalah
cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmun Freud dan para pengikutnya, sebagai
studi fungsi dan perilaku psikologis manusia.
Psikoanalisis memiliki tiga penerapan:
1) suatu metoda penelitian dari pikiran;
2) suatu ilmu pengetahuan sistematis mengenai perilaku
manusia;
3) suatu metoda perlakuan terhadap penyakit psikologis atau
emosional.
Dalam cakupan yang luas dari psikoanalisis ada setidaknya 20
orientasi teoretis yang mendasari teori tentang pemahaman aktivitas mental
manusia dan perkembangan manusia. Berbagai pendekatan dalam perlakuan yang
disebut “psikoanalitis” berbeda-beda sebagaimana berbagai teori yang juga
beragam. Sebagai tambahan, istilah psikoanalisis juga merujuk pada metoda
penelitian terhadap perkembangan anak.
Aliran psikoanalisis Freud merujuk pada suatu jenis
perlakuan dimana orang yang dianalisis mengungkapkan pemikiran secara verbal,
termasuk asosiasi bebas, khayalan, dan mimpi, yang menjadi sumber bagi seorang
penganalisis merumuskan konflik tidak sadar yang menyebabkan gejala yang
dirasakan dan permasalahan karakter pada pasien, kemudian
menginterpretasikannya bagi pasien untuk menghasilkan pemahaman diri untuk
pemecahan masalahnya.
Intervensi khusus dari seorang penganalisis biasanya mencakup
mengkonfrontasikan dan mengklarifikasi mekanisme pertahanan, harapan, dan
perasaan bersalah. Melalui analisis konflik, termasuk yang berkontribusi
terhadap daya tahan psikis dan yang melibatkan transferens kedalam reaksi yang
menyimpang, perlakuan psikoanalisis dapat mengklarifikasi bagaimana pasien
secara tidak sadar menjadi musuh yang paling jahat bagi dirinya sendiri:
bagaimana reaksi tidak sadar yang bersifat simbolis dan telah distimulasi oleh
pengalaman kemudian menyebabkan timbulnya gejala yang tidak dikehendaki. Pada
umumnya Psikoanalisa memandang kreativitas sebagai hasil mengatasi suatu
masalah, yang biasanya dimulai sejak di masa anak-anak. Priadi kreatif
dipandang sebagai seseorang yang pernah mempunyai pengalaman traumatis, yang
dihadapi dengan memungkinkan gagasan-gagasan yang disadari dan yang tidak
disadari bercampur menjadi pemecahan inovatif dari trauma. Tindakan kreatif
mentransformasi keadaan psikis yang tidak sehat menjadi sehat.
Adapun tokoh-tokohnya adalah:
·
Teori
Sigmund Freud
menurut beberapa pakar Psikologi, kemampuan kreatifitas
merupakan ciri kepribaidan yang menetap pada lima tahun pertama dari kehidupan.
Sigmund Freud ( 1856-1939) adalah tokoh utama yang menganut pandangan ini. Ia
menjelaskan proses kreatif dari mekanisme pertahanan, yang merupakan upaya tak
sadar untuk menghindari kesadaran mengenai ide-ide yang tidak menyenangkan atau
yang tidak dapat diterima. Karena mekanisme pertahanan mencegah pengamatan yang
cermat dari dunia, dan karena menghabiskan energi psikis, mekanisme pertahanan
biasanya merintangi produktifitas kreatifitas. Sehingga biasanya mekanisme
pertahanan merintangi produktivitas kreatif. Meskipun kebanyakan mekanisme
pertahanan menghambat tindakan kreatif, namun justru mekanisme sublimasi justru
merupakan penyebab utama dari kreativitas.
·
Ernest
Kris
Ernest kris menekankan bahwa mekanisme pertahanan regresi
(beralih ke perilaku sebelumnya yang akan memberi kepuasaan, jika perilaku
sekarang tidak berhasil atau tidak memberi kepuasaan) juga sering muncul dalam
tindakan kreatif.
·
Carl Jung
Carl Jung (1875-1961) juga percaya bahwa ketidaksadaran
memainkan peranan yang amat penting dalam kreativitas tingkat tinggi. Alam
pikiran yang tidak disadari dibentuk oleh masa lalu pribadi. Dengan adanya
ketidaksadaran kolektif, akan timbul penemuan, teori, seni, dan karya-karya
baru lainnya. Prose inilah yang menyebabkan kelanjutan dari eksistensi manusia.
2. HUMANISTIK
Teori
Humanistik melihat kreatifitas sebagai hasil dari kesehatan psikologis tingkat
tinggi. Tokoh-tokoh aliran humanistik percaya bahwa kreatifitas dapat
berkembang selama hidup.Teori humanistik sangat mementingkan isi yang
dipelajari dari pada proses belajar itu sendiri serta lebih banyak berbiacara
tentang konsep-konsep pendidikan untuk membentuk manusia yang dicita-citakan,
serta tentang proses belajar dalam bentuk yang paling ideal.
Faktor
motivasi dan pengalaman emosional sangat penting dalam peristiwa belajar, sebab
tanpa motivasi dan keinginan dari pihak si belajar, maka tidak akan terjadi
asimilasi pengetahuan baru ke dalam struktur kognitif yang telah dimilikinya.
Teori humanistic berpendapat bahwa teori belajar apapun dapat dimanfaatkan,
asal tujuannya untuk memanusiakan manusia yaitu mencapai aktualisasi diri,
pemahaman diri, serta realisasi diri orang yang belajar, secara optimal.
Teori humanistik bersifat sangat eklektik yaitu memanfaatkan atau
merangkumkan berbagai teori belajar dengan tujuan untuk memanusiakan manusia
dan mencapai tujuan yang diinginkan karena tidak dapat disangkal bahwa setiap
teori mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Adapun tokoh-tokohnya adalah:
·
Teori
Maslow
Menurut Abraham Maslow (1908-1970) pendukung utama darim
teori humanistik, manusia mempunyai naluri-naluri dasar yang menjadi nyata
sebagai kebutuhan. Kebutuhan ini harus dipenuhi dalam urutan hierarki seperti
kebutuhan primitif muncul pada saat lahir dan kebutuhan tinggi berkembang
sebagai proses pematangan individu. Kebutuhan-kebutuhan itu, diwujudkan Maslow
sebagai hirarki kebutuhan manusia, dari yang terendah hingga yang tertinggi.
Kebutuhan tersebut adalah:
–
Kebutuhan fisik/biologis
–
Kebutuhan akan rasa aman
–
Kebutuhan akan rasa dimiliki (sense of belonging) dan cinta
–
Kebutuhan akan penghagaan dan harga diri
–
Kebutuhan aktualisasi / perwujudan diri
–
Kebutuhan estetik
Kebutuhan-kebutuhan tersebut
mempunyai urutan hierarki. Keempat Kebutuhan pertama disebut kebutuhan
“deficiency”. Kedua Kebutuhan berikutnya (aktualisasi diri dan estetik atau
transendentasi) disebut kebutuhan “being”. Proses perwujudan diri erat kaitannya
dengan kreativitas. Bila bebas dari neurosis, orang yang
mewujudkan dirinya mampu memusatkan dirinya pada yang hakiki. Mereka mencapai “peak experience” saat mendapat kilasan ilham (flash of
insight)
·
Teori
Rogers
Carl Rogers (1902-1987) tiga kondisi internal dari pribadi
yang kreatif, yaitu:
–
Keterbukaan terhadap pengalaman
–
Kemampuan untuk menilai situasi patokan pribadi seseorang (internal locus of evaluation)
–
Kemampuan untuk bereksperimen, untuk “bermain” dengan konsep-konsep.
Apabila seseorang memiliki ketiga cirri ini maka kesehatan
psikologis sangat baik. Orang tersebut diatas akan berfungsi sepenuhnya
menghasilkan karya-karya kreatif, dan hidup secara kreatif. Ketiga cirri atau kondisi
tersebut uga merupakan dorongan dari dalam (internal press) untuk kreasi.
3. Teori
Cziksentmihalyi
- Ciri pertama yang memudahkan tumbuhnya kreativitas
adalah Predisposisi genetis (genetic predispotition). Contoh
seorang yang system sensorisnya peka terhadap warna lebih mudah menjadi
pelukis, peka terhadap nada lebih mudah menjadi pemusik.
- Minat
pada usia dini pada ranah tertentu
Minat menyebabkan seseorang terlibat
secara mendalam terhadap ranah tertentu, sehingga mencapai kemahiran dan
keunggulan kreativitas.
- Akses
terhadap suatu bidang
Adanya sarana dan prasarana serta adanya pembina/mentor
dalam bidang yang diminati sangat membantu pengembangan bakat.
- Access
to a field
Kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi
dengan teman sejawat + tokoh-tokoh penting dalam bidang yang digeluti,
memperoleh informasi yang terakhir, mendapatkan kesempatan bekerja sama dengan
pakar-pakar dalam b idang yang diminati sangat penting untuk mendapatkan
pengakuan + penghargaan dari orang-orang penting.
- Orang-orang kreatif ditandai adanya kemampuan mereka yang luar
biasa untuk menyesuaikan diri terhadap hampir setiap situasi dan untuk
melakukan apa yang perlu untuk mencapau tujuannya.
Sumber :