BEAUTY CLASS
Hai! Nama saya Radita
Ayuningtyas. Saya akan menceritakan tentang seminar Beauty Class yang saya
ikuti pada 25 Oktober 2015 hari Sabtu, yang diadakan di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Waktu itu kebetulan yang mengadakan acara
dari fakultas Psikologi dan saya mengetahui acara itu dari teman saya sendiri
yang kebetulan memang mahasiswi Universitas itu juga. Teman saya mengajak saya
karna dia tahu saya orang yang hobinya ber make-up
dan senang berkecimpung di dunia make-up.
Dari saya kelas 5 SD,
sebenarnya saya sudah mengotak-atik make-up
mama saya. Dan disitu mama saya marah terhadap saya. Dan saya pun ingat kalau
saya hanya bisa mengucapkan maaf dan tertawa saja. Dan seiring berjalannya
waktu, saya sadar bahwa saya mempunyai bakat dibidang itu. Dan Beauty Class
yang pertama kali saya ikuti ini lah yang membuat saya ingin membuktikan kepada
kedua orang tua saya bahwa saya memang ada potensi dibidang make-up.
Di Beauty Class ini
sebenarnya tidak hanya belajar ber make-up
saja, tapi ternyata saya juga dididik dengan pembicara dari Putri Muslimah
Indonesia 2015 yang bernama Bunga Ade Tama “…bahwa perempuan itu bukan hanya
harus cantik wajah saja, tetapi harus perilaku dan juga akhlak.” Saya juga
bertanya kepada kak Bunga, “Ka, bagaimana cara memegang teguh prinsip seorang
wanita?” Dan kak Bunga berkata, “Yang pertama harus menjaga akhlaknya dan yang
kedua harus menjaga perilakunya.” Dan saya jadi tahu kalau ternyata wanita yang
benar-benar cantik itu, yaitu dimulai dari akhlak, pikiran, perilaku lalu baru
ke wajah.
Setelah kak Bunga
selesai dengan apa yang dia bicarakan, selanjutnya barulah sesi make-up Class yang dibawakan oleh kak Cheryl
Raisa. Disitu saya belajar banyak sekali dari kak Cheryl, dimulai dari cara pemakaian
foundation, cara memakai eyeshadow yang benar, cara meniruskan pipi bulat
hingga cara membuat alis yang benar. Kak Cheryl itu adalah sesosok orang yang
tidak pelit berbagi ilmu. Dan peserta-peserta juga sangat antusias pada saat
kak Cheryl member pembelajaran dari segi materi maupun praktek. Bahkan jika ada
peserta yang tidak bisa melakukan sesuatu hal seperti membuat alis, kak Cheryl
langsung menuju ke tempat peserta itu dan membantunya. Seperti saya, awalnya
saya tidak bisa membentuk alis. Tetapi dengan sabarnya kak Cheryl membantu saya
hingga saya cucuk bisa melakukannya. Dan bahkan kak Cheryl bilang kalau saya
kelak bisa menjadi seorang Make-Up Artist
seperti dia. Pada saat itu, saya merasa sangat senang dan saya bahkan tidak ada
rasa patah semangat untuk mengejar itu. Dan saya makin ingin menjadi seorang Make-Up Artist.
Setelah itu, ada sesi
tanya jawab juga. Dan ternyata ada sesi pengumuman juara make-up terbaik. Pertama pada sesi tanya jawab, saya bertanya
seputar make-up yang saya tidak
ketahui. Dan kak Cheryl dengan senang hati menjawabnya. Bahkan peserta-peserta
lainjuga bertanya sama seperti saya. Lalu setelah itu, mendekati akhir dari
Beauty Class ini, pada saat pengumuman, kak Cheryl memilih 2 orang dengan make-up terbaik. Juara pertama jatuh
pada peserta yang berasal dari Universitas Al-Azhar dan juara ke dua jatuh
kepada orang yang saya tidak sangka sama sekali, yaitu diri saya sendiri. Kak
Cheryl bilang saya mempunyai potensi yang lebih dan harusnya dikembangkan. Dan
yang paling penting, kak Creryl berkata saya adalah orang yang tidak mudah
menyerah. Saya terkejut mendengarnya dan saya sedikit terharu bahwa ternyata
saya memang memiliki kemampuan itu, yaitu Make-Up.
Dan saya sadar tenyata saya harus bangga dengan diri saya sendiri.
Karna Beauty Class ini
juga orang tua saya bangga dan percaya terhadap saya. Saya bisa mengalahkan 18
dari 20 peserta lainnya. Padahal menurut saya, saya juga masih amatir saat itu.
Menurut saya manfaat saya mengikuti beauty class ini saya sadar bahwa pertama cantik
diri itu pertama dan cantik muka itu tambahan. Dan juga orang tua saya menjadi
yakin bahwa saya benar-benar ada potensi di bidang lain. Dan dari situlah
perjalanan saya menjadi seorang Make-Up Artist
dimulai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar